Mengenal 3 Cara Bagi Hasil Usaha Pemodal dan Pengelola yang Efektif
Modal menjadi hal yang sangat krusial dalam membuat sebuah bisnis. Seseorang yang menyediakan modal itu disebut dengan modal dan pengelola merupakan orang yang bertugas dalam mengelola dana tersebut di dalam bisnis. Karena nantinya akan ada pembagian hasil usaha, ada baiknya untuk mempelajari bagaimana cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola.
Daftar isi
Sistem Cara Bagi Hasil Usaha Pemodal dan Pengelola
Cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola ini tentunya tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Kali ini akan dibahas bagaimana sistemnya berdasarkan kondisi yang dimiliki oleh pemodal ini. Perhatikan dengan baik jadi apa pemodal di dalam usaha, karena hal itu memberikan perbedaan besar dalam pembagian hasil usaha ini.
1. Sebagai Rekan Kerja
Kondisi pertama ketika menjadi seorang rekanan, yang mengakibatkan adanya pembagian dua hasil untuk pemodal. Hal ini dikarenakan rekanan juga merupakan pegawai di usaha ini. Jadi yang didapatkan adalah pembagian dari modal, dan juga upah atas kerjanya selama ini. Hal ini paling sering dan paling mungkin terjadi, dimana teman bertindak sebagai pemodal juga.
Pembagian dari modal bisa diterimanya apabila sudah dipotong dengan berbagai perhitungan. Dari mulai biaya operasional sampai investasi ke depan, semuanya harus diperhitungkan. Perhitungan modal yang ditanamkan di awal oleh masing-masing modal juga menjadi dasar dari pembagian ini. Biasanya waktu pemberiannya dilakukan setahun sekali setelah semuanya terakumulasi dengan sempurna.
2. Pembagian dalam Bentuk Saham
Selanjutnya, ada pemodal yang sering disebut sebagai investor. Kalau sudah membahas investor, maka tentu hubungannya dengan saham. Hal inilah yang terjadi pada pembagian ini. Jadi cara yang dilakukan adalah memperhitungkan berapa saham yang dimilikinya di dalam usaha tersebut. Untuk kasus yang satu ini investor hanya sebagai pemberi dana saja, tanpa ikut campur di perusahaan.
Jadi cara pembagian ini pemodal hanya mendapatkannya dari hasil keuntungan saja. Sementara pengelola mendapatkannya ditambah dengan gaji perbulan. Biasanya semua pembagian yang dilakukan sudah dibuat dalam bentuk kesepakatan. Gambaran sederhananya adalah seorang investor dengan saham lebih banyak tentu akan mendapatkan jumlah yang lebih besar.
3. Modal yang Diberikan dalam Sebagai Hutang
Memberikan modal sebagai bentuk hutang merupakan kondisi lainnya yang juga tidak kalah sering terjadi. Mungkin masyarakat lebih mengenal pemodal dalam kondisi ini dengan sebutan kreditur. Kreditur ini tidak melakukan hal lain saat menjadi pemberi modal di sini. Karena tugasnya hanya memberi modal dalam bentuk hutang, jadi sama sekali tidak terlibat dengan proses di dalam perusahaan.
Contoh paling mudahnya adalah, kondisi ini sama ketika seseorang meminjam uang ke bank untuk membuka sebuah usaha. Jadi walaupun usaha berjalan tidak baik, maka kreditur tidak peduli. Pengelola harus tetap membayarkan hutangnya dalam bentuk cicilan setiap bulan sesuai dengan kesepakatan awal. Itulah yang menjadi cara pembagian dari kondisi ini.
Pelajari Cara Bagi Hasil yang Tepat
Jadi kalau sudah melihat caranya, maka sekarang saatnya untuk melihat kondisi yang ada di lapangan. Pemodal ini sebagai siapa di dalam usaha, apakah sebagai rekanan, kreditur, maupun sebagai investor. Apabila sudah mengetahui sebagai apa pemodal tersebut dalam usaha, maka pembagian ini akan jauh lebih mudah. Kalau untuk pengelola sendiri, tentunya didapatkan dua keuntungan.
Dividen merupakan hasil yang pertama dan kedua adalah upah yang didapatkannya selama bekerja. Tentunya hal ini tidak akan berubah tidak peduli cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola yang digunakan. Pengelola akan tetap mendapatkan dua penghasilan, jadi yang memegang peranan penting di sini sebenarnya adalah pemberi modal.